Benarkah Karma itu Ada ?



Setelah sekian lama,saya tidak menuliskan sesuatu di blog ini,akhirnya saya menemukan waktu yang tepat untuk menulis lagi.  Kesibukan saya dalam hal kuliah dan dalam beberapa hal lain nya,memaksa saya untuk 'vakum' sementara dari blog ini. Dan pada kali ini,saya kembali lagi untuk membahas beberapa hal yang saya anggap penting untuk di bahas,yang tujuan nya untuk memberi pemahaman tentang hal - hal yang bersifat abstrak,yang di ketahui,namun tidak terlalu di pahami oleh masyarakat kita.

Pada pembahasan kali ini,saya ingin membahas tentang KARMA. Ya,karma.Sering kali kita mendengar kata - kata tersebut.Atau mungkin kita ada mendengar ungkapan seperti ini, ''Jangan suka nyakitin perasaan orang lain.nanti kena karma,lho!''
Jadi,sebenarnya,karma itu apa,sih ? Sebenarnya,ada tidak karma  itu dalam ajaran Islam ?

karma

Hmm,baik lah.Saya akan memulai untuk membahas masalah ini.

Kata karma berasal dan kata Kr.dhatu dalam bahasa Sansekerta yang bermakna melakukan sesuatu.

Menurut ajaran Buddha :

Karma adalah niat untuk melakukan perbuatan. Niat itulah yang disebut dengan karma! Perbuatan yang dilakukan dengan pikiran disebut karma melalui pikiran; perbuatan yang dilakukan dengan ucapan disebut karma melalui ucapan; dan perbuatan yang dilakukan dengan badan disebut karma melalui badan. Dengan demikian karma bisa berupa karma baik dan karma buruk.

Kemudian timbul satu pertanyaan, apakah yang disebut hukum karma? Hukum karma sebetulnya adalah hukum sebab dan akibat. Di dalam Samyutta Nikaya dinyatakan:

“Sesuai dengan benih yang ditabur, demikian pulalah buah yang dituai. Mereka yang menanam kebajikan akan tumbuh kebahagiaan.”


Nah,sampai pada keterangan ini,apakah itu arti dari karma yang kita maksudkan selama ini ?
Bila kita nyakitin,maka kita akan di sakitin.Bila kita membenci,maka kita akan di benci. Itu kah karma yang sebenarnya ?

Lalu,ada tidak yang namanya 'karma' atau berlakunya 'hukum karma' dalam ajaran Islam ? Sejauh yang saya ketahui,tidak ada satu pun keterangan di dalam Qur'an dan Hadist yang menyebutkan tentang 'karma'.
Lalu,muncul pertanyaan, ''berarti karma itu,gak ada donk ?'' atau ''bukan kah sudah banyak bukti orang yang menerima balasan yang sesuai dengan telah di perbuat nya ?''

Ok,saya akan coba menjawab. Di dalam Islam,memang tidak ada hal yang di namakan 'karma/hukum karma'. Hukum karma itu adalah sebentuk kepercayaan di dalam ajaran Buddha. Di dalam Islam tidak ada hal yang demikian.

Namun,ada hal - hal tertentu,yang mengisyaratkan adanya balasan tertentu bagi perbuatan - perbuatan yang kita kerjakan.Tapi,hal ini tidak di sebut 'hukum karma' seperti yang di maksud dalam ajaran Buddha, hanya saja memiliki kemiripan dengan hal tersebut dalam agama Islam.

Contohnya,di sebutkan di dalam hadist :

''Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut, maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya.'' (HR. Tirmidzi)


Pahami maksud hadist di atas. Di katakan dalam hadist tersebut,kalau ada seorang pemuda menghormati orang yang sudah tua,maka nanti dia akan di hormati pula ketika dia sudah tua nanti,dengan izin Allah. Inikah yang memiliki kemiripan dengan 'karma' yang sering kita sebutkan, ''kalo nyakitin,nanti kena karma,bakal di sakitin juga..''

Simpelnya, kalo mau di hormati,maka hormati lah orang lain terlebih dahulu. Inilah arti dari karma yang kita maksudkan selama ini.

Dalam hadist lain di sebutkan,
Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, “Hai Muhammad, hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang lain.” (HR. Ath-Thabrani)

Di atas di sebutkan, ''berbuatlah sesukamu,namun engkau pasti di ganjar''. Ini juga menunjukkan bahwa ada balasan tertentu untuk setiap yang kita kerjakan,baik atau buruk. Namun,hal ini tidak di sebut sebagai 'karma' dalam agama Islam,namun memiliki kemiripan dengan 'karma' yang kita maksud,yang bersumber dari ajaran Buddha tersebut

Sedikit tambahan,berbicara tentang 'karma' atau 'hukum karma',saya pernah mengalaminya secara langsung.
Dahulu,saya di sukai oleh beberapa orang wanita. Namun,sayangnya saya tidak menyukai salah seorangpun dari mereka.Saya bersikap cuek saja,dan cenderung bersikap masa bodo dengan perasaan mereka terhadap saya.
Lalu sekarang,tibalah waktunya saya mulai menyukai seorang wanita. Namun,saya di abaikan oleh wanita tersebut,persis seperti saya mengabaikan mereka yang menyukai saya dahulu.
Sampai kini saya percaya, bahwa peng-abaian itu adalah sebentuk 'hukum karma' yang saya terima akibat dari perbuatan saya di masa lalu,yang suka mengabaikan perasaan orang lain terhadap saya.

Perlu di ingat pula,tentang hukum energi. Energi tidak  dapat di ciptakan,dan tidak dapat di musnahkan. Hanya saja,energi itu berubah ke dalam bentuk yang lain.
Setiap energi yang kita lepaskan,baik positif (ramah,terbuka,suka menolong),dan energi negatif (marah,dengki,pelit) adalah tak akan pernah musnah dari muka bumi ini.
Energi itu akan terus berputar - putar di bumi ini,lalu suatu saat nanti,energi yang kita lepaskan tersebut pasti akan kembali lagi kepada kita. Bila energi positif yang kita lepaskan,maka energi positif pula yang akan kita terima. Bila energi negatif yang kita lepaskan,maka energi negatif pula yang akan kita terima nanti.

Bila kita melepaskan energi positif (suka menolong orang lain yang kesusahan),maka energi positif itu pula yang akan kita terima nanti. Bisa jadi,orang yang kita tolong sekarang,akan menolong kita pula nanti,di saat kita sedang kesusahan. Demikian juga sebaliknya,bila kita melepaskan energi negatif. 'Hukum karma' pasti akan berlaku,energi negatif pula lah yang akan kita terima nanti. Percayalah.

Itulah sedikit penjelasan dari saya, tentang hal yang sering kita sebut sebagai 'karma/hukum karma' di dalam hidup. Meskipun di dalam Islam tidak menyebutkan/mengakui adanya 'karma',tetapi melalui hadist kita bisa meyakini bahwa adanya 'balasan tertentu' untuk tiap - tiap perbuatan yang kita lakukan di dalam hidup ini,yang sedikit memiliki kemiripan tentang konsep 'karma/hukum karma' yang selama ini di yakini di tengah - tengah masyarakat kita.
Sekian.